RESENSI
Aksi generasi Jigsaw ternyata belum berhenti, walau sang jagal sudah mati berkalang tanah. Seorang pemuda penuh tato di tubuhnya, menjadi korban pertama kekejamannya. Ia mati dengan cara teramat tragis, setelah tubuhnya terpotong dua di atas pinggang. Kegagalannya membuka kunci, membuat perutnya digores panah runcing sampai isi perutnya terburai keluar.
Sementara Mark (Costas Mandylor) yang sedang dalam usaha mencari putrinya, terjebak dalam sebuah kotak berisi air. Jika ia tidak nekad melubangi tenggorokkannya, maka ia dipastikan mati setelah paru-parunya kemasukan banyak air. Tindakan nekadnya, membuat ia dan putrinya selamat.
Di tempat lain, setelah kematian Jigsaw, jandanya dipanggil pengacara untuk mendengarkan rekaman John (Tobin Bell), nama panggilan Jigsaw. Ia kemudian diberi sebuah kotak yang isinya tidak diketahui.
Pada bagian lain di tempat penyiksaan Jigsaw, beberapa remaja sedang terikat lehernya. Mereka harus mengambil kunci dalam waktu sangat mepet. Beberapa remaja berhasil mendapatkan kunci borgol leher dan segera dapat membebaskan diri. Namun rekannya bernasib malang, karena harus merelakan kepalanya lepas dari badan, setelah waktu yang disediakan habis. Gambar-gambar keganasan Jigsaw, kemudian beredar di internet.
Empat orang yang selamat dari perangkap leher, kemudian terjebak di ruang gas. Mereka disediakan terowongan penyelamatan. Sayangnya kunci yang disediakan tidak cukup, sehingga salah satunya harus mati.
Dalam penyelidikan tempat penyiksaan Jigsaw, Mark dibokong dari belakang oleh seseorang yang tak dikenal. Begitu sadar, ia mendapati dirinya sudah terikat di sebuah kursi. Di depannya, tiba-tiba berdiri seseorang yang mirip sekali dengan Jigsaw.
Antara Jigsaw dan Mark terjalin kesepakatan. Mereka berdua kemudian membunuh seorang pengendara mobil. Setelah itu, keduanya kembali ke tempat penyiksaan.
Adapun tiga orang yang selamat, dihadapkan pada pilihan pembunuhan untuk meningkatkan daya listrik. Satu orang lagi terpaksa dibunuh dan kemudian disentrum, akhirnya pintu terbuka dan mereka yang tersisa lolos.
Namun jebakan baru untuk mereka sudah menunggu. Untuk membuka pintu berikutnya, mereka harus mengeluarkan darah sampai botol penuh. Pintu akhirnya terbuka, namun keduanya sudah kehabisan darah.
0 komentar:
Posting Komentar